Ancaman Teror di Jerman, Pengamanan Diketatkan Saat Natal
Masalah ancaman teror di Jerman kembali mencuat setelah berbagai laporan yang ditemukan. Khususnya mengenai ancaman ekstremis yang akan menyerang dengan pengeboman. Polisi mulai melakukan pengamanan dengan bantuan anjing pelacak.
Wilayah rentan seperti katedral menjadi tempat yang kemungkinan akan diserang. Apalagi saat masa natal di mana kebanyakan warga Jerman merayakannya. Tentu membutuhkan penanganan maksimal karena dapat membahayakan masyarakat sipil.
Mendagri Jerman Memastikan Tidak Terintimidasi dengan Teror
Pengerahan anjing pelacak saat ancaman teror di Jerman berguna untuk identifikasi bon. Apalagi muncul laporan ancaman sebelum natal berlangsung. Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser menyatakan tidak akan terintimidasi. Kemudian berjanji memberikan tanggapan tegas terhadap berbagai ancaman negara. Khususnya menjelang liburan natal hingga tahun baru yang akan datang. Faktanya masalah ini banyak menyerang negara di Eropa lainnya.
Tradisi natal terbilang masa yang paling dinantikan masyarakat. Tidak heran pemerintah melakukan pengamanan seketat mungkin. Artinya tidak ingin menerima intimidasi atau kekangan karena mendapat ancaman pengeboman. Aparat keamanan sebelumnya telah menerima peringatan kegiatan mencurigakan suatu kelompok. Diperkirakan memiliki rencana penyerangan ke Kolner Dom. Tempat ini merupakan katedral yang ada di kota Koln.
Ancaman teror di Jerman ini membahayakan karena tujuannya ke katedral terbesar negeri tersebut. Menanggapi lebih lanjut, para pejabat Jerman memberi pernyataan keras, terhadap bahaya teror ekstremis Islam. Tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan lebih pada masa penting. Mendorong otoritas keamanan agar memusatkan lebih banyak perhatian pada kelompok tersebut. Termasuk melakukan tindakan setegas mungkin secepatnya.
Faktanya Jerman bukan pertama kali menghadapi masalah darurat seperti ini. Bahkan sempat menangkap beberapa orang dari kelompok ekstremis pada tahun 2023. Ini berkaitan erat dengan rencana pengeboman diseluruh Eropa. Dalam mengatasi masalah ini, pengamanan masih dilakukan sampai tahun baru. Polisi melakukan pelacakan terhadap pihak pengancaman yang tujuannya yakni melakukan pencegahan terhadap masalah lebih lanjut.
Ancaman Teror di Jerman Membuat Penyisian dan Penjagaan Ketat Dilakukan
Upaya pengamanan yang dilakukan pihak keamanan Jerman terbilang cukup ketat. Terutama setelah rencana penyerangan yang diperkirakan menuju katedral di Koln. Penyisiran bahkan dilakukan secara menyeluruh pada area sekitarnya. Sebenarnya ancaman teror di Jerman telah dimulai jauh sebelum natal maupun tahun baru. Masa natal semakin berisiko karena masyarakat berkumpul di katedral.
Inilah alasannya peringatan teror cukup membahayakan nyawa warga. Setiap pengunjung gereja tidak dapat masuk dengan mudah seperti biasa. Tentu otoritas keamanan melakukan tahapan pemeriksaan menyeluruh dan ketat. Apalagi masa kebaktian massal yang dilakukan terbilang membutuhkan banyak waktu. Saat masa tersebut, pintu tidak dibuka untuk masyarakat yang berwisata.
Melainkan benar-benar dikhususkan terlebih dahulu untuk kegiatan keagamaan. Langkah ini termasuk baik karena ampuh dalam menangkal risiko ancaman. Dalam ancaman teror di Jerman, dukungan keamanan diberikan penanggung jawab katedral. Terutama dengan memberi informasi pengamanan para jemaah. Jika ingin datang ke kebaktian, harus mengikuti setiap instruksi keamanan.
Pengawasan maupun penggeledahan dilakukan secara menyeluruh hingga detail. Tidak heran menyebabkan antrean cukup panjang sebelum warga masuk katedral. Walaupun butuh waktu lebih lama, tapi keamanan dipastikan lebih baik. Tantangan dan masalah yang dihadapi harus diatasi dengan tenang seperti masyarakat Koln pada umumnya. Mengantisipasi masalah saat natal tetap dilakukan secara meriah. Bahkan pastor menyarankan warga datang lebih awal.
Austria Menghadapi Kasus Ancaman yang Sama dengan Jerman
Berkaitan dengan ancaman teror di Jerman, pergerakan yang dilakukan oleh otoritas keamanan begitu cepat. Bahkan langsung menanggapi laporan pertama yang diberikan. Kemudian melacak beberapa kelompok atau para individu mencurigakan. Salah satu pengecekan yang dilakukan yakni menginterogasi tersangka di Saarland. Hal ini masih berhubungan dengan peringatan yang telah diterima.
Lembaga penyiaran publik ARD pertama kali menerima ancaman pada 24 Desember. Tersangka sebenarnya memang berkaitan erat dengan kelompok ekstremis Islam. Rencana utamanya yakni ancaman untuk menyerang katedral besar Jerman. Setelah bertemu dengan tersangka, ternyata identitasnya telah dikenal oleh pihak kepolisian. Hal ini menandakan jika ancaman teror di Jerman telah diketahui dengan cukup baik.
Khususnya karena mampu mengidentifikasi individu yang menjadi bagian dari kelompok ekstremis. Bahkan mengawasi kegiatan sebelum melakukan serangan. Sebenarnya masalah pengeboman faktanya tidak hanya mengancam masyarakat Jerman. Melainkan sebagian besar negara Eropa yang merayakan natal juga punya masalah serupa. Inilah yang terjadi juga di Austria dengan masalah serupa.
Menurut pemberitaan, polisi setempat telah menangkap 4 orang yang punya hubungan dengan jaringan islam. Tentu penyelidikan dan interogasi sedang dilakukan. Negara lain dengan masalah ancaman serius lainnya yakni di Spanyol. Walaupun ancamannya cukup berbahaya, tapi tidak terdapat masalah sampai sekarang. Bahkan tersangka dan kelompok mencurigakan tidak bisa melakukan kegiatannya. Tapi ancaman teror di Jerman tetap di atasi dengan pencegahan.