Ketahui Ini Dia Beberapa Jenis Reksa Dana untuk Awal Investasimu!

Beberapa jenis reksa dana menjadi salah satu bentuk penanaman modal investasi sering dianggap paling aman dan menguntungkan. Pengusaha kaya dunia Warren Buffet menekankan bahwa reksa dana adalah cara terbaik untuk menjaga pertumbuhan kekayaan.

Wadah ini menyangkut investasi pada surat berharga yaitu saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Pengelolaannya yang cukup mudah dan keuntungannya bagi kedua belah pihak menjadi alasan populernya reksa dana.

Mengenal Seputar Apa Itu Reksadana

beberapa jenis reksa dana merupakan pilihan tepat bagi pemula atau investor yang belum bisa mengelola dana investasinya sendiri sesuai instrumen investasi.

Berasal dari bahasa Jawa Kuno istilah “reksadana” yang berarti “perlindungan dana atau aset”. Dalam bahasa Indonesia istilah ini berarti dana masyarakat atau modal kolektif. Komunitas global menyebutnya dana investasi.

Reksa dana merupakan wadah menghimpun modal kolektif para pemodal untuk bersama-sama berinvestasi pada produk investasi pasar modal seperti surat berharga, obligasi, dan saham dengan cara membeli investasi tersebut.

Dalam jenis reksa dana ini, Manajer investasi (MI) kemudian mengelola modal kolektif tersebut dan mengalokasikannya ke dalam portofolio efek seperti surat utang (obligasi) atau efek lainnya.

MI berperan sebagai pihak yang mengalokasikan modal kelolaan ke berbagai aset, misalnya sopir mengantar penumpang sampai tujuan. Anda dapat membeli produk ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda.

Misalnya, simpanan darurat yang dialokasikan ke RDPU dalam jangka pendek. RDPT merupakan wadah optimalisasi biaya untuk uang muka sebuah rumah. RDS untuk Penyiapan biaya pernikahan.

Jenis Reksa Dana yang Perlu Diketahui

Sebagai investor pemula, Anda perlu berhati-hati dalam berinvestasi di reksa dana. Untuk itu, alangkah baiknya jika mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis investasi apa saja yang ada.

1. Reksa Dana Pasar Uang

Investasi reksa dana merupakan investasi kolektif yang memungkinkan investor memulai dengan modal yang terjangkau, sehingga cocok bahkan bagi investor belum memiliki pengelaman.

Berbagai platform atau aplikasi penyedia jasa sekuritas juga menawarkan pembelian produk ini mulai 10.000. Jadi Anda tidak perlu menunggu usia tua dan penghasilan fantastis untuk mulai berinvestasi.

Sering disingkat RDPU. Menurut situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jenis investasi pasar uang adalah jenis investasi di mana modalnya diinvestasikan pada instrumen pasar uang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.

Penanaman modal untuk jenis reksa dana ini 100% dilakukan di pasar uang atau di surat berharga. Dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, investasi ini cocok untuk pemenuhan keuangan jangka pendek kurang dari satu tahun.

Beberapa contohnya adalah deposito, Sertifikat Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi dan Sukuk. Bagi Anda yang ingin menyimpan simpanan darurat di luar bank, RDPU bisa menjadi salah satu alternatifnya.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)

RDPT merupakan jenis investasi dengan minimal 80 persen dan maksimal 95 persen biaya yang dikelola terdiri dari instrumen utang (obligasi).

Berbeda dengan RDPU, produk obligasi di RDPT memiliki jangka waktu > 1 tahun. Selain itu, modal dikelola RDPT juga menerima minimal 5 persen dan maksimal 20 persen pada produk pasar uang.

Portofolio untuk jenis reksa dana RDPT minimal 80 persen MI pada instrumen utang yang jatuh tempo > 1 tahun; Risiko rendah hingga menengah, karena mendasarinya adalah instrumen utang dengan jangka waktu > 1 tahun serta mempunyai risiko sedang.

Potensi keuntungannya lebih baik jika dibandingkan dengan RDPU; jenis satu ini cocok bagi investor yang ingin memperoleh pendapatan stabil sekaligus meningkatkan return dengan risiko moderat (berani mengambil risiko, namun hati-hati dalam memilih sarana investasi).

Jika RDPU hanya cocok untuk investasi jangka pendek atau kurang dari setahun, modal obligasi menjadi pilihan tepat bagi pemula yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun.

3. Reksadana Campuran

Sesuai dengan namanya, reksadana campuran ini tidak hanya mencakup dana yang dikelola investor pada satu jenis reksa dana saja, melainkan juga pada beberapa instrumen investasi lain seperti deposito, saham, obligasi, dan pasar uang.

Tujuan alokasi penanaman modal ini adalah saham untuk pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, dan pasar uang untuk stabilitas dan ketersediaan uang tunai.

Reksa dana merupakan pilihan tepat bagi pemula atau investor yang belum bisa mengelola modal investasinya sendiri. Dilihat dari tingkat risikonya, jenis investasi pasar uang merupakan penanaman modal paling aman, disusul penanaman modal obligasi dan saham.

4. Reksadana Saham

Merupakan jenis reksa dana yang dana kelolaannya ditanamkan pada saham di bursa. Dibandingkan dengan penanaman modal pasar uang dan obligasi, jenis investasi ini saham memiliki rasio risiko-imbalan lebih tinggi.

Menurut situs Bursa Efek Indonesia, penanaman modal saham merupakan salah satu jenis investasi yang sekitar 80 persen biaya kelolaannya diubah menjadi efek bersifat ekuitas.

Jangka waktu yang cocok untuk berinvestasi di reksa dana saham adalah tiga sampai lima tahun atau lebih lama dibandingkan berinvestasi melalui obligasi dan pasar uang.

Produk ini bukan merupakan objek pajak. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal karena Anda dapat dengan mudah menebus atau menjual kembali kepemilikan RD Anda tanpa terbebani pajak melalui jenis reksa dana ini.