Storm troopers – Kisah Pasukan Elite Jerman

Pada tahun 1916, perang dunia pertama sudah berlangsung selama 2 tahun. Hal ini membuat pasukan sekutu dan pasukan poros terjebak dalam perang parit yang sangat menghabiskan sumber daya alam mereka. Keduanya ingin mengakhiri perang ini secepatnya, namun mereka sadar bahwa serangan demio serangan hanya akan membuat pasukannya berada tepat didepan senapan mesin musuhnya yang akan dengan cepat mengirim pasukan mereka menuju ke lembah kematian.

Kenyataan tersebut, memaksa kedua pihak untuk berfikir dan mencari terobosan baru dalam memenangkan perang. Sekalipun demikian, keduanya memiliki solusi yang jauh berbeda, bagi sekutu solusinya adalah mengembangkan kendaraan lapis baja. Sekalipun Jerman juga mengembangkan kendaraan lapis bajanya sendiri yaitu tank E-70. Namun itu bukanlah solusi utama bagi Jerman, bagi mereka solusi utamanya adalah mengembangkan sebuah pasukan khusus yang bernama Storm Troopers.

Berbeda dengan Storm Troopers milik Star Wars, Storm Troopes Jerman merupakan pasukan elit yang terkenal akan kemampuan tempurnya. Pasukan Storm Troopers  sebenarnya adalah pasukan infantri biasanya yang kemampuan dan kualitasnya sudah ditingkatkan berkat dikenalkannya taktik militer dan persenjataan baru milik Jerman. Konsep pasukan ini sebenarnya tidak terlepas dari pengalaman faksi sentral dalam menghadapi serangan Rusia.

Dikembangkannya Pasukan Elit Storm Troopers Oleh Jerman pada Perang Dunia I

Serangan Brusilov yang dilakukan oleh Rusia benar-benar mengejutkan semua pihak. Serangan ini bahkan hampir membuat fron timur menjadi hancur, khususnya jika fron tersebut masih dipertahankan oleh pasukan Austria Hungaria. Serangan Brusilov memiliki ciri khas dimana serangan akan diawali dengan bombardir artileri yang terkonsentrasi dan akurat yang kemudian segera diikuti oleh serangan pasukan infantri. Militer Jerman berusaha menggabungkan serangan Brusilov dengan konsep Storm Troopers. Konsep ini dikembangkan oleh kapten Willy Rohr dan Benhard Riddemann.

Konsep ini merupakan hasil experiman yang sudah diuji dilapangan baik oleh kapten Willy Rohr sendiri maupun perwira-perwira seperti Erwin Rommel. Melihat kekurangan pelatihan dan koordinasi antar pasukan sebagai permasalahan utama dari militer Jerman. Oleh karenanya mereka berusaha memberikan solusi guna mengatasi masalah ini dengan mengembangkan pasukan khusus bernama Storm Troopers. Personel pasukan ini seringkali terdiri dari veteran perang yang sebelumnya sudah ditempah ganasnya pertempuran di fron timur.

Storm Troopers berusaha menggabungkan unit unit seperti Jager Corps dan juga Pionerr Corps. Agar bisa bergabung dalam satuan ini setiap individu harus memenuhi beberapa persyaratan. Seperti tidak boleh berusia lebih dari 25 tahun, harus single, kuat secara fisik dan mental, atletis, dan bersifat agresif. Selain itu Storm Troopers juga menerapkan pemikiran baru di militer Jerman yang dikenal kaku, yaitu mengizinkan diambilnya keputusan berdasarkan situasi tanpa perlu melapor sesuai rantai komandonya. Personelnya juga mendapatkan jatah pangan dan tempat tinggal yang lebih baik dibandingkan pasukan biasa. Mereka juga bisa menghabiskan waktu lebih lama diluar parit pertahanan, namun benefit ini hanya mereka peroleh karena Storm Troopers sering kali mendapatkan misi yang berbahaya.

Storm Trooper diperlengkapi dengan senjata-senjata yang paling mutakhir seperti senapan Gewehr 93, Pistol Mauser C 96, dan senapan mesin ringan Madsen. Storm Troopers juga dilatih menggunakan persenjataan lawan yang dapat mereka temukan secara melimpah di garis pertahanan musuhnya. Umumnya mereka menyerang pada saat malam hari yang berkabut, lalu dengan cepat menghancurkan berbagai rintangan seperti kawat berduri. Kemudian mereka menunggu sampai artileri menyerang pertahanan musuhnya, ketika musuh masih belum pulih mereka akan menyerang dan menembus lapisan pertahanan musuhnya. Pada saat itu juga pasukan reguler juga turut menyerang dan menguasai parit-parit.

Namun, akibat jumlahnya yang terlalu sedikit dan munculnya wabah flu Spanyol serta datangnya bala bantuan yang tidak ada habisnya dari Amerika. Itu membuat militer Jerman tetap saja kalah dalam perang, sekalipun demikian konsep ini akan diterapkan secara menyeluruh oleh jendral Hans Von Seeckt dalam melawan pengaruh komunis yang masuk ke Jerman.